
tapi berhubung untuk makan sendiri, penampakan no. Saya juga rada kemaruk, pengen isiannya banyakan sehingga proses ngebungkus jadi kurang oke karena bahan kulitnya tidak cukup menutupi isiannya yang segambreng.

Kudunya tuh paste didinginkan sampai agak keras sehingga bs dibentuk bulat2. Ah, tipikal saya banget ya, gak sabaran aka gak telaten kata orang jawa. Pembuatan bahan kulit via Microvawe juga lancar jaya, tapi pas ngebungkus nah disitu agak belepotan. Proses pembuatan paste-nya sendiri saya tidak menemui kendala berarti. Jangan sampai tidak manis atau manisnya nanggung karena rasanya akan lain, Makan Mochi tapi terasa seperti makan sandal. Porsi gula dalam red bean saya kurangi sampai pada batas manis yang saya mau. Corn syrup juga gak punya dan memang gak niat pakai. Kebetulan karena di apartment semua bahan-bahan pembuatan Mochi ada ( Sorry, sebenarnya gak ada corn/potato starch, tapi gak putus harapan, pakai aja tepung yang sama ).

Ada rasa bangga pada diri sendiri, tapi tidak sampai membuat saya berlinang air mata ketika mencicipi Mochi ini hehe. Ya, saya sebut misi untuk hal-hal yang beyond kemampuan saya kemudian tiba-tiba berhasil melakukannya. Jadi begitu kali ini buat & cukup berhasil ( perlu jam terbang supaya proses pembungkusan Mochi bisa lebih rapi lagi ), saya senang banget, satu lagi misi tercapai. Dalam bayangan selama ini, proses pembuatannya pasti rumit dan makan waktu banyak. Gak pernah terpikir untuk buat mochi sendiri. Kemasan pun cantik-cantik sekali dengan Mochi aneka warna sesuai dengan rasa kulitnya, seperti hijau untuk green tea, Kuning untuk Mangga, Ungu untuk Blackberry, dll.

Sebagian menggulingkan mochi ke sasame seed, Saya tidak suka model ini karena sasame seednya suka nyelip-nyelip di gigi. Tidak melulu isinya kacang merah, Bisa berupa sesame paste, lotus paste, mung bean, dll. Isian mochi pun bervariasi di Jepang sana, selain ukurannya yang bervariasi pula. Di Indo kita juga bisa membuatnya dengan tepung beras ketan. Di Jepang dan korea dibuat dengan sweet rice cake. Karena memang bahan kulitnya terbuat dari tepung beras. Perlu keahlian cukup tinggi dan kalo anda ingin tau, bisa tanya saya secara japri, bagaimana makan mochi ukuran besar isi kacang tanah secara baik dan benar, haha bercanda… saya keleceran juga kok kalo makan mochi jenis ini. Alhasil ketika digigit, acapkali bahan isian jadi berserakan, padahal isiannya adalah primadonya kue jenis ini. Mochi model ini agak susah dimakannya karena tidak bisa habis dalam satu hap (kecuali maksa). Hanya saja ukurannya besar seperti mochi Korea ini dan dijual bersama-sama dengan panganan kue-kue basah lainnya. Mochi juga berisi kacang tanah dan campuran gula pasir. Mochi ala Indonesia tersebut di bungkus dalam wadah bambu dan ukuran mochinya cilik-cilik, habis dalam satu hap!ĭi Jambi, kota asal saya. Setiap Defi pulang kampung, selalu saya nitip mochi abang-abang khas Sukabumi isi kacang dan gula yang maknyus tersebut. Saya penggemar Mochi, dikala menjadi anak kost-kostan, ada satu penghuni kost asal Sukabumi. Resep pembuatan mochi saya dapat dari Youtube Maangchi & Blog-nya Saya juga bolak balik lihat video dari Youtuber yang lain tentang proses pembuatan Mochi, tidak ada yang sekomplit pemaparan Maangchi, Sebagian yang ditonton juga bukan pembuatan Mochi kacang merah, tapi Mochi Ice Cream yang mana akan saya buat dilain waktu atau mungkin tidak pernah karena kurang tertarik.

Seperti Mochi rasa pandan ini, kandungan gula/tingkat kemanisan pada Red Bean Pastenya dapat saya kontrol. Kelebihannya makanan buatan sendiri bukan karena terasa lebih enak dari hidangan restoran/toko (sering kali kalah lezat), namun yang pasti, kita tahu tingkat kebersihan & berapa banyak bahan-bahan yang terkandung didalamnya.
